
Dinkesda Demak Gelar Pertemuan Evaluasi Percepatan Eliminasi Tuberkulosis : Perkuat Komitmen dan Strategi Pencapaian Kasus
DEMAK — Dalam upaya mempercepat pencapaian target eliminasi Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Demak, Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Demak menggelar Pertemuan Evaluasi Percepatan Eliminasi Program Tuberkulosis pada Senin (20/10/2025) bertempat di Aula Eks Keuangan Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Demak, mulai pukul 13.00 WIB hingga selesai.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Demak, dr. Ali Maimun, M.Kes, dengan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Dinkesda Demak, Heri Winarno, SKM., M.Kes sebagai moderator. Pertemuan dihadiri oleh Tim Program TBC Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Demak, Kepala Puskesmas, Dokter Penanggung Jawab Program (PJ TBC), dan Pengelola Program TBC dari 11 puskesmas, serta perwakilan dari RS Charlie Hospitals yang terdiri dari Direktur, Dokter PJ TBC, dan Pengelola Program TBC.
Puskesmas yang terlibat antara lain: Karanganyar I, Wonosalam I, Wonosalam II, Demak I, Wedung I, Karangtengah, Sayung I, Sayung II, Guntur I, Mranggen II, dan Mranggen III.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan komitmen bersama percepatan eliminasi TBC yang telah dilaksanakan sebelumnya. Agenda utama mencakup pemaparan capaian penemuan kasus TBC di masing-masing puskesmas, strategi percepatan penemuan kasus untuk triwulan IV (Oktober–Desember 2025), serta penyusunan rencana tindak lanjut (RTL) yang akan dievaluasi secara mingguan melalui umpan balik (feedback) capaian penemuan kasus.
Dalam arahannya, dr. Ali Maimun menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dan inovasi lapangan dalam mempercepat penemuan kasus TBC.
“Eliminasi TBC bukan hanya tanggung jawab program, tetapi komitmen seluruh tenaga kesehatan. Diperlukan strategi aktif dan kolaborasi dengan masyarakat, sekolah, pesantren, dan sektor swasta untuk memperluas jangkauan skrining dan pengobatan”, tegasnya.
Sementara itu, Heri Winarno, SKM., M.Kes selaku moderator menegaskan pentingnya konsistensi pemantauan data dan koordinasi antar tim di lapangan.
“Setiap minggu kita harus memastikan ada progres. Feedback mingguan menjadi dasar untuk memastikan strategi yang disepakati berjalan efektif dan capaian kasus meningkat”, ujarnya.
Adapun Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang dihasilkan dalam pertemuan ini antara lain:
- Penginputan WNA di SITB akan dikonsultasikan lebih lanjut untuk memastikan validitas data.
- Pasien dengan klinis menjurus TB namun tidak bisa mengeluarkan dahak akan dirujuk untuk pemeriksaan rontgen.
- Skrining TB di pondok pesantren (ponpes) segera dilaksanakan dengan koordinasi lintas wilayah; RMI NU telah membuka akses bagi puskesmas untuk pelaksanaan skrining atau kegiatan CKG.
- Data skrining TB diinput langsung melalui menu tools SITB dan dihubungkan ke menu tools terduga bagi peserta skrining yang menunjukkan gejala TBC.
- Evaluasi mingguan capaian kasus TBC dilakukan berdasarkan strategi yang disepakati oleh masing-masing kepala puskesmas dan dokter penanggung jawab program.
Kegiatan berlangsung lancar dan produktif. Setiap kepala puskesmas memaparkan strategi peningkatan penemuan kasus di wilayah kerjanya, mulai dari penguatan jejaring surveilans, pelacakan kontak erat, hingga peningkatan edukasi masyarakat.
Melalui pertemuan evaluasi ini, Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Demak menegaskan kembali komitmennya untuk mempercepat eliminasi TBC sesuai target nasional tahun 2030, dengan mengedepankan prinsip deteksi dini, pengobatan tuntas, dan pencegahan berkelanjutan. (Kesmas_Promkes PM)